Seputar Investasi Tentang investasi, artikel, berita, how-to https://seputarinvestasi.com/ Wed, 16 Aug 2023 02:19:05 +0000 Wed, 16 Aug 2023 02:19:05 +0000 Jekyll v4.3.2 Berkenalan dengan indeks fund <p>Investasi bisa menjadi pekerjaan yang tak berhenti, ada saja yang bisa menjadi perhatian jika kita terlalu sering melihat aset yang kita miliki, mungkin karena kebiasaan, mungkin karena ketidak percayaan diri, mungkin karena kekhawatiran, ada sedikit issue, berita, mengenai yang mungkin dipikir akan berimbas pada portofolio yang kita miliki.</p> <p>Kemudian, jika kita mengatur aset yang ada di dalam portofolio yang kita miliki, misalkan 60% saham, secara aktif kita setidaknya harus melakukan monitoring terhadap saham yang menjadi konstituen didalam portofolio tersebut, apakah perlu rebalancing, apakah kita terlalu banyak saham yang saat ini sektornya tidak menentu, melakukan hal itu semua bisa menyita waktu kita, yang ujungnya malah bisa membuat kita stress.</p> <!--more--> <h2 id="apa-itu-index-fund">Apa itu Index Fund?</h2> <p>Sebuah portofolio yang memiliki aset didalamnya yang menyerupai satu indeks yang ada, terutama indeks yang ada di pasar modal, bisa itu saham, obligasi, atau lainnya.</p> <p>Misalkan salah satu indeks di bursa saham, IDX30, yang mana isinya adalah 30 saham yang memiliki likuiditas yang tinggi dan juga kapitalisasi pasar yang tinggi (sumber: <a href="https://www.idx.co.id/id/produk/indeks">idx</a>), dan ada produk yang menggunakan indeks IDX30 ini sebagai acuan, misalkan produk ETF bernama XIID (Reksa Dana Indeks Premier ETF Index IDX30) yang dikeluarkan oleh Indo Premier, atau ETF XTPD (Reksa Dana Indeks Panin ETF IDX30 Dinamis) yang dikeluarkan oleh Panin, kemudian ada juga produk reksa dana mengikuti indeks ini, misalkan BNI-AM Indeks IDX30</p> <h2 id="kenapa-indeks">Kenapa indeks?</h2> <p>Dalam dunia investasi ada yang dikenal kata diversifikasi, artinya kita tidak hanya memiliki satu atau dua saham saja, atau tidak hanya satu jenis aset saja, misalkan hanya saham, karena memiliki aset yang tidak beragam, risiko untuk rugi bisa tinggi, dengan melakukan diversifikasi, kita mengurangi risiko tersebut, seperti telur yang tidak disimpan hanya disatu keranjang.</p> <p>Dengan membeli produk indeks, kita secara tidak langsung melakukan diversifikasi terhadap portofolio investasi yang dimiliki, daripada hanya membeli satu atau dua emiten saham, kenapa tidak membeli satu box yang berisi 30 saham sekaligus? risiko memang ada, tapi kecil, karena setidaknya pasti ada saham yang menjadi konstituen yang nilainya naik, dan itu menjadikan indeks menarik.</p> <p>Dan alasan lain, investor tidak perlu repot-repot dalam melakukan riset, atau mungkin melakukan eksekusi pembelian saham yang sebelumnya direset, belum lagi risiko riset yang kita lakukan tidak sesuai dengan harapan, dengan membeli indeks, kita menyerahkan kinerja investasi terhadap pasar, jika pasar turun, kemungkinan investasi kita turun, begitu juga jika naik, investasi kita naik.</p> <h2 id="indeks-indeks-lain">Indeks-indeks lain</h2> <p>Ada banyak indeks lain yang dibuat, seperti misalkan indeks IDX Growth 30, High dividen, MSCI, atau mungkin indeks yang bertema, seperti tema ESG, ada indeks SRI-KEHATI yang berfokus pada lingkungan dan governance yang pro lingkungan, dan banyak lagi, <a href="https://www.idx.co.id/id/produk/indeks">bisa di lihat disini</a> untuk aset saham, atau <a href="https://www.idx.co.id/id/data-pasar/obligasi-sukuk/indobex/">untuk obligasi</a>, biasanya ada produk yang akan mengikuti indeks-indeks tersebut, bisa itu ETF atau reksa dana.</p> Wed, 16 Aug 2023 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2023/08/mengenal-investasi-di-index-indeks-fund-idx-obligasi-indonesia https://seputarinvestasi.com/2023/08/mengenal-investasi-di-index-indeks-fund-idx-obligasi-indonesia Investasi di Peer to Peer (P2P) Lending <p>Melakukan diversifikasi investasi menurut saya penting, karena agak berisiko jika kita menaruh investasi kita hanya di satu aset, hanya di saham misalkan, jika saham sedang jatuh, mayoritas investasi kita akan jatuh juga, ada yang melakukan hedging dengan aset investasi lain, misalkan dengan deposito, reksa dana pasar uang, obligasi dan lainnya, pokoknya selain dengan investasi yang kita miliki saat ini.</p> <p>Kali ini dengan menggunakan peer to peer lending.</p> <!--more--> <p>Ada beberapa layanan yang saat ini bermunculan, ada yang sudah lama melakukan bisnis ini, konsep kerja peer to peer lending ini adalah, satu perusahaan peer to peer, mengumpulkan perusahaan atau individu yang membutuhkan pendanaan, dan selain itu, perusahaan tersebut mengajak masyarakat yang mau untuk meminjamkan dananya ke calon peminjam-peminjam tersebut.</p> <p>Biasanya perusahaan P2P akan mengkurasi, menyaring, dan memberikan rating terhadap peminjam yang hendak meminjam di platform-nya, dan pemberi pinjaman (lender), bisa memilih dan memberikan pinjaman ke peminjam (borrower) sesuai dengan dana yang dibutuhkan, biasanya ada batasan berapa yang bisa dipinjamkan perpinjaman yang ada di platform tersebut.</p> <h3 id="risiko">Risiko</h3> <p>Platform P2P biasanya membuat sistem rating terhadap calon peminjam, hal ini bisa karena track record peminjam, credit scoringnya, diperiksa <em>due diligence</em>-nya, platform P2P akan memberikan rating berdasarkan kriteria-kriteria yang mereka miliki, makin bagus ratingnya, biasanya potensi default rendah, dan pendana bisa mendapatkan dananya kembali, beserta imbal hasilnya.</p> <p>Pendana (borrower), bisa memilih pendanaan yang dirasa aman untuknya, pendana juga boleh-boleh saja kalo mau ambil yang rating rendah, karena biasanya memiliki imbal hasil yang lebih tinggi, tapi tentunya dengan risiko ditanggung sendiri.</p> <p>Platform P2P terkadang menampilkan pendanaan yang memiliki asuransi, hal ini tidak semua pendanaan memiliki ini, tapi bisa jadi acuan untuk yang tidak mau memiliki risiko terlalu banyak.</p> <h3 id="imbal-hasil">Imbal hasil</h3> <p>Mendanai di platform P2P biasanya memiliki imbal hasil bunga yang lebih tinggi dari rata-rata bank, bisa lebih dari 5%, dan sudah biasa ada yang menawarkan bisa lebih dari 10%, 16% atau lebih, hal ini tergantung dari lamanya tenor pinjaman, dan juga seberapa berisikonya hal ini jika lender memberikan dananya.</p> <p>Hal ini, jika semua lancar dan baik, tentunya bisa menjadi sumber investasi lain selain dengan aset finansial pasar modal yang ada.</p> <p>Tetapi tentunya hal ini tidak akan selalu begitu, teman memiliki pengalaman ada yang sampai telat 90 hari dalam pengembalian dananya, meski memiliki rating yang bagus, yang secara teori seharusnya memiliki reputasi bagus.</p> <p>Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor, dan permintaan pendanaan ini ada banyak tujuannya, ada yang untuk financing (membiayai proke misalkan), invoicing (peminjam menunggu dibayar oleh clientnya, sambil menunggu, peminjam tetap harus bayar karyawan, vendor dll, dan menggunakan uang pinjaman ini untuk itu, sambil menunggu kliennya bayar), dan ada pula yang penggunaannya untuk konsumsi (beli handphone, paylater, dll).</p> <p>Sejauh ini yang saya temui, saya memilih yang invoicing saja, agak lebih rendah risikonya, meski imbal hasilnya tidak sebesar yang lebih berisiko.</p> <h3 id="mendanai-dimana">Mendanai dimana?</h3> <p>Melakukan pendanaan di platform P2P agak <em>tricky</em> memang, kita perlu memperhatikan dari mulai kinerja platform itu sampai ke kualitas peminjam yang ditampung di platform tersebut, tapi ada acuan yang bisa digunakan, disebut TKB atau Tingkat Keberhasilan, artinya tingkat keberhasilan penuntasan dari pinjaman, si peminjam bisa mengembalikan pinjamannya dalam waktu yang ditentukan, semakin besar persentase TKB dari platform P2P, biasanya semakin bagus kualitas peminjamnya dan ekosistemnya bagus.</p> <p>Jadikan TKB ini sebagai acuan jika ingin melakukan pendanaan pinjaman yang ada di platform tersebut.</p> <p>Saat ini saya menaruh dana saya di beberapa platform P2P, antara lain:</p> <ol> <li>Modalku</li> <li>Akseleran</li> <li>Koinworks</li> <li>Alami</li> </ol> <p><em>disclaimer, link mengandung referral afiliasi, artinya jika mendaftar dengan link itu atau kodenya, saya dan pengguna referral mendapatkan sejumlah dana dari platform tersebut.</em></p> <p>Dari empat platform ini, masing-masing tentunya memiliki persentasi yang berbeda-beda bisa dilihat dari persentase TKB-nya.</p> <p>Sejauh ini saya tidak menemukan masalah dalam pengembalian pinjaman yang saya berikan di platform tersebut, malah kadang kesulitan melakukan pendanaan di salah satu P2P platform, bukan masalah teknis, tapi ga kebagian terus, sekali ada pendanaan, biasanya langsung habis dalam hitungan menit.</p> Tue, 15 Nov 2022 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2022/11/pengalaman-investasi-di-platform-p2p-peer-to-peer-lending https://seputarinvestasi.com/2022/11/pengalaman-investasi-di-platform-p2p-peer-to-peer-lending Berani ambil risiko rugi merupakan bagian dari investasi <p>Bukan, ini bukan tentang postingan artikel yang negatif, tetapi mengenai bagaimana “rugi”, kerugian, bisa dijadikan pelajaran yang berharga dalam melakuakn investasi bagi investor, dan perasaan yang didapat oleh investor tidak akan sama dengan hanya membaca di buku, di artikel tentang suatu kejatuhan (<em>crash</em>), dari pasar atau turunnya nilai investasi.</p> <p>Karena saya bukan wirausaha, jadi hanya bisa membayangkan, tapi mungkin bisa jadi ada kesamaan antara wirausaha (yang notabene merupakan investor juga) dan investor yang memiliki aset investasi efek di pasar modal.</p> <p>Dan sudah pasti, saya juga mengalami juga kerugian-kerugian, dan bisa jadi itu bukan yang terakhir, akan selalu ada risiko dan potensi mengalami kerugian.</p> <p>Tetapi di sisi lain, kerugian ini juga mengajarkan kita kerendahhatian, rugi menyadarkan kita tentang kesalahan kita, rugi mengajarkan kita ketidaktahuan manusia mengenai masa depan, manusia secara historis adalah penebak masa depan yang buruk, bahkan untuk menebak 5 menit ke depan.</p> <p>Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kerugian ini, ada tentang keserakahan, ketakutan, <em>kesoktahuan</em>, ketidaktahuan, dan mungkin potensi munculnya reaksi seperti penyangkalan, kesadaran, diam <em>gak</em> tahu musti bagaimana, menjadi reaksi manusia terhadap suatu masalah yang dihadapinya.</p> <p>Semua pernah memiliki dan akan selalu memiliki kesalahan dalam investasi, dan kerugian ini hal yang pasti akan dialami oleh investor, yang membedakan, menurut saya, tingkat besar-kecil kerugian yang dialami oleh investor, tingkatan kerugian ini bisa berbeda antar investor, dan tingkatan yang bisa diterima oleh investor juga berbeda, kembali ke toleransi risiko yang dapat diterima oleh investor.</p> <p>Membuat investasi <a href="https://avc.com/2022/03/keeping-it-simple/">sesederhana mungkin menurut saya malah lebih sulit</a>.</p> <p>Pembeda lain antara investor satu dengan yang lain, seberapa cepat kita sadar dan belajar cepat dari itu, menjadikan hal itu suatu pelajaran, dibanding terus-terusan menyesal dan malah menyalahkan pasar.</p> Mon, 28 Mar 2022 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2022/03/investasi-berarti-berani-untuk-risiko-rugi https://seputarinvestasi.com/2022/03/investasi-berarti-berani-untuk-risiko-rugi IPO $GOTO, dan edukasi saham oleh GOTO <p>Saat ini Goto hendak melakukan IPO, per tanggal ini, Goto sedang melakukan Book Building, yang merupakan fase perkenalan dan juga pemesanan dari saham GOTO ini, dengan memberikan keterangan, informasi, yang dibutuhkan oleh masyarakat, informasi yang dimuat didalam prospectus, isinya bisa deklarasi hutang jika ada, alokasi dana IPO hendak kemana, dan informasi lainnya.</p> <p>Artikel ini tidak akan membahas potensi atau tebakan akan kemana saham GOTO ini nantinya, tapi ingin menyoroti hal lain, yaitu bagaimana GOTO membuat edukasi mengenai saham yang mungkin (bisa beda pendapat dengan orang lain) bisa dibilang lebih gencar dan lebih menyeluruh dari regulator yang berkepentingan, BEI - IDX, yang notabene merupakan pihak yang berkepentingan terhadap saham dan juga edukasi terhadap masyarakat yang ingin masuk ke dunia bursa.</p> <p>Dari gambar di atas, bisa dilihat, niat banget <em>ya</em> GOTO untuk bisa mengumpulkan dana dari masyarakat dari aksi IPO ini, memang mereka sudah memiliki aplikasi yang bisa diakses oleh masyarakat, dan mungkin juga “mudah” dalam meneruskan informasi.</p> <p>Tapiiii informasi tidak tercipta secara mendadak, ada yang membuat dokumentasi, narasi, guideline, yang dibuat oleh pihak GOTO untuk memudahkan masyarakat yang hendak membeli saham, bahkan edukasi tentang saham itu ada didalam <a href="https://www.gotocompany.com/tutorial/customer">dokumentasi tersebut</a>.</p> <p>Dari yang saya perhatikan, $GOTO memang niat banget, semua energi dan fokus dikhususkan untuk perhelatan IPO ini, media sosial juga ramai membahas ini, media yang memiliki afiliasi terhadap GOTO juga dikerahkan untuk membuat awareness terhadap IPO ini.</p> <p>Tinggal kita lihat saja bagaimana kelanjutannya!</p> Wed, 23 Mar 2022 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2022/03/ipo-saham-gojek-tokopedia-goto https://seputarinvestasi.com/2022/03/ipo-saham-gojek-tokopedia-goto Seputar finansial: Pendapatan, Income <p>Artikel yang <a href="https://seputarfinansial.com/income-pendapatan-mengaturnya/">ditulis di Seputar Finansial</a>, membahas mengenai income atau pendapatan, income ini bisa pendapatan harian atau bulanan, tergantung dari perusahaan dan pekerjaan yang digeluti.</p> <p>Mengatur uang, yang merupakan sumber daya finansial yang berharga, yang mana pengaturannya ini membutuhkan skill, agar uang bisa dinikmati masa kini dan juga masa mendatang <a href="https://seputarfinansial.com/back-to-basic-part-1-mempersiapkan-dana-pensiun/">ketika kita pensiun atau tidak dalam usia produktif</a>.</p> Fri, 04 Feb 2022 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2022/02/pendapatan-income https://seputarinvestasi.com/2022/02/pendapatan-income Telat memulai investasi? <p>Untuk yang sudah berkepala 3 atau lebih, dan masih belum investasi, biasanya suka ada perasaan ketinggalan dan mungkin ada obrolan dalam kepala, “umur udah 40an, kayaknya udah telat ya buat investasi, ya? gimana ya?”, pikiran tersebut wajar kalo keluar.</p> <p>Tidak ada yang telat dalam memulai investasi, seperti kata pepatah, waktu yang tepat untuk investasi adalah kemarin, waktu yang tepat kedua adalah hari ini.</p> <!--more--> <p>Jadi tidak ada kata terlambat, kita bisa memulainya dengan keadaan yang kita punya, di sini saya nulis bukan dalam keadaan yang berkecukupan juga, dan bukan dalam rangka menggurui yang lain.</p> <p><strong>Baca:</strong> <a href="https://seputarfinansial.com/menabung-menyiapkan-dana-darurat/">Menyiapkan dana darurat</a></p> <p>Saya mencoba menuliskan apa yang bisa dilakukan untuk yang terhitung “telat” investasi, tergantung di umur berapa sekarang memulai, tapi aturan dasarnya tetap sama, kita <a href="https://seputarfinansial.com/menabung-menyiapkan-dana-darurat/">cukupkan</a> dulu <a href="https://seputarfinansial.com/hal-yang-perlu-diperhatikan-ketika-menyiapkan-dana-darurat/">dana darurat</a>, biasanya 3 - 6 bulan biaya hidup, kalau sebulan butuh 5 juta, dikalikan 6, angka ini bisa kita kejar jika kita berjuang.</p> <p>Selanjutnya jika sudah ada <a href="https://seputarfinansial.com/strategi-memecah-alokasi-dana-darurat-agar-lebih-optimal/">dana darurat</a>, kita mulai dengan investasi yang sekiranya rendah risiko dulu, tapi kalau mau ngejar ketertinggalan dengan mengambil risiko lebih besar, misalkan dengan saham, di sini kita harus sudah siap dengan segala macam yang bisa terjadi di saham, siapkan diri jika dana investasi saham kita turun hingga 50% atau bahkan lebih, kalau belum siap, mending cari investasi yang minim <a href="https://seputarfinansial.com/risiko-dalam-investasi/">risiko</a>, dan jika sudah lebih percaya diri dengan investasi yang kita lakukan, bisa dicoba jenis aset lain yang berisiko, dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang tinggi.</p> <p><strong>Baca:</strong> <a href="https://seputarfinansial.com/risiko-dalam-investasi/">Risiko-risiko dalam investasi</a></p> <h3 id="mulai-dari-yang-mudah">Mulai dari yang mudah</h3> <p>Kita coba mulai dengan investasi dengan reks dana dulu, dan jenis yang dipilih adalah pasar uang atau dengan reksa dana pendapatan tetap (obligasi), kedua jenis <a href="https://seputarreksadana.com/2021/11/memulai-investasi-reksadana-reksa-dana-bagaimana-memulai">reksa dana</a> ini terhitung minim risiko, tetapi imbal hasil yang didapat juga tidak begitu besar, mungkin dalam range 3-8%, tergantung dari kinerja dari reksa dana tersebut.</p> <p><strong>Baca:</strong> <a href="https://seputarreksadana.com/2021/11/memulai-investasi-reksadana-reksa-dana-bagaimana-memulai">Memulai investasi dengan reksa dana </a></p> <p>Investasi lain yang bisa dicoba bisa dengan tabungan yang berbunga tinggi, seperti di bank digital NeoBank atau di Seabank, silakan baca artikel yang saya tulisa di seputar finansial.</p> <h3 id="risiko-medium">Risiko Medium</h3> <p>Kalau mau coba langsung dengan yang memiliki profil risiko medium, bisa mulai dengan reksa dana campuran, artinya reksa dana ini memiliki underlying aset saham, dan obligasi atau pasar uang, komposisi dari masing-masing aset ini di atur didalam <a href="https://seputarfinansial.com/mengenal-lebih-jauh-produk-reksa-dana/">prospectus</a> yang dikeluarkan oleh manajer investasi.</p> <h3 id="risiko-tinggi">Risiko Tinggi</h3> <p>Untuk yang ingin mengejar ketertinggalan, dan ingin ngebut, dan juga memiliki selera risiko yang tinggi, maka bisa mencoba dengan reksa dana saham atau <a href="https://investasietf.com/pilih-mana-saham-etf-atau-reksa-dana/">ETF saham</a> atau untuk yang memiliki selera risiko tinggi, bisa langsung membeli <a href="https://seputarfinansial.com/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-sebelum-investasi-saham/">saham individual</a> yang ada di bursa saham.</p> <p>Risiko di sini lebih ke kemungkinan dana yang kita investasikan ke saham, ada potensi untuk bisa turun signifikan, dan memilih saham individu yang bisa memiliki kinerja yang bagus adalah pekerjaan yang sulit, tidak ada yang bisa menebak saham apa yang bisa bisa menghasilkan imbal hasil 24% dalam sehari.</p> <p>Agar risiko bisa minimal, investor bisa membeli reksa dana saham atau <a href="https://investasietf.com/investasi-pasif-dengan-investasi-di-etf-index-indeks/">ETF indeks</a>, yang mana manajer investasi akan membeli banyak saham sekaligus yang sesuai dengan prospectus, sehingga investor tidak perlu memikirkan diversifikasi dalam portofolionya.</p> <h3 id="ngebut">Ngebut!</h3> <p>Untuk bisa ngebut dalam mengumpulkan <a href="https://seputarfinansial.com/jangan-terlalu-sering-melihat-portofolio-akun-broker/">portofolio</a> investasi, tentunya diperlukan <a href="https://seputarfinansial.com/membangun-pola-pikir-positif-terhadap-uang/">pengorbanan</a> juga, setidaknya lebih memikirkan pengeluaran-pengeluaran yang ada didalam kehidupan sehari-hari, dan porsi yang dialokasikan untuk investasi lebih besar dari biasanya.</p> Wed, 24 Nov 2021 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2021/11/telat-memulai-investasi https://seputarinvestasi.com/2021/11/telat-memulai-investasi Memilih Broker <p>Untuk DIY investor, investasi di efek merupakan salah satu cara untuk melakukan kegiatan investasi, didalamnya ada instrumen-instrumen investasi yang bisa kita pilih.</p> <p>Untuk berinvestasi di efek, kita memerlukan broker, sebuah institusi yang menghubungkan kita dengan produk efek, misalkan saham, obligasi atau reksa dana.</p> <p>Definisi broker yang saya gunakan di sini cakupannya luas, bukan hanya anggota bursa yang memiliki izin <a href="https://www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-partisipan/profil-anggota-bursa/">Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang Efek</a>, tetapi juga <a href="https://reksadana.ojk.go.id/Public/ManajerInvestasiList.aspx">Manajer Investasi</a> dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (<a href="https://reksadana.ojk.go.id/Public/APERDList.aspx">APERD</a>), intinya institusi yang jadi penengah antara investor dengan produk efek yang dijual, takutnya ada yang punya asumsi broker sama dengan tempat kita hanya bisa transaksi saham saja.</p> <!--more--> <p>Dalam pemilihan broker ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, meski ini tidak menjadi harga mati, tapi setidaknya bisa menjadi metode penyaringan dalam proses pemilihan broker, karena bagaimanapun juga, ini adalah institusi yang kita percayakan untuk membantu kita melakukan jual dan beli produk investasi dan yang digunakan adalah uang kita.</p> <h3 id="terpercaya-memiliki-lisensi">Terpercaya, memiliki lisensi</h3> <p>Bagian ini lebih ke perusahaan mereka di mata hukum, baik segi pendirian perusahaan dan juga terdaftarnya mereka di BEI sebagai anggota bursa dan partisipan, daftar perusahaan bisa dilihat di halaman di <a href="https://www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-partisipan/profil-anggota-bursa/">idx.co.id</a> ini dan juga di <a href="https://reksadana.ojk.go.id/Home/HomePagePublic.aspx">website ojk</a> untuk APERD, Manajer Investasi atau hal yang berkaitan dengan reksa dana.</p> <p>Tergantung dari produk investasi apa yang dipilih, bisa dilihat di tautan di atas, apakah terdaftar, lihat profilnya, produk-produknya, lihat dana modal yang disetor oleh masing-masing perusahaan tersebut untuk menjalankan bisnisnya.</p> <p>Kita ambil contoh salah satu perusahaan broker, Samuel Sekuritas, <a href="https://www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-partisipan/profil-anggota-bursa/detail-profil-anggota-bursa/?kodeEmiten=IF">yang detil perusahaannya bisa dilihat di sini</a>.</p> <p>Di halaman tersebut kita bisa lihat profilnya, seperti status, akte pendirian, alamat, cara hubungi, dan yang penting modal dasar dan yang terpenting MKBD dan juga nilai transaksi, semakin besar semakin baik (untuk detil tentang <a href="https://market.bisnis.com/read/20130624/192/58666/kamus-bisnis-ini-pengertian-modal-kerja-bersih-disesuaikan-mkbd">MKBD bisa baca artikel bisnis.com</a>).</p> <p>Dengan nilai transaksi ini dan kalau kita klik tombol <strong>Overview</strong> dan <strong>Laporan Keuangan</strong>, kita bisa tahu bahwa perusahaan ini aktif dalam menjalankan bisnisnya, dan tentu saja jika aktif berarti ada investor yang melakukan transaksi di bursa melalui sekuritas ini.</p> <p>Untuk Manajer Investasi, lihat informasi Asset Under Management (AUM), jumlah dana yang dikelola, teorinya makin besar makin stabil, dan lihat juga Nilai Aktiva Bersihnya, Kinerja, dan untuk lebih lengkap bisa membaca Prospectus dan Fundfact Sheet dari masing-masing produk reksa dana.</p> <h3 id="fee">Fee</h3> <p>Aturan sederhananya, pilih yang sekecil mungkin.</p> <p>Untuk saham, beberapa perusahaan sekuritas menerapkan fee yang berbeda-beda, selalu lihat fee admin yang sekuritas kenakan jika kita melakukan transaksi jual atau beli, untuk yang sering melakukan aktivitas jual atau beli, jika fee besar, akan terasa juga, belum lagi pajaknya.</p> <p>Untuk reksa dana dan ETF, manajer investasi mengenakan manajemen fee sebesar berapa persen dari total unit yang kita punya, dan terkadang MI ada juga yang menerapkan fee jual dan beli (frontend load, backend load), sebisa mungkin hindari jika ada fee jual atau beli unit.</p> <p>Expanse ratio, ini adalah perhitungan biaya yang dikeluarkan oleh MI untuk menjalankan aktivitasnya, jika reksa dana saham, ini masuk ke biaya jual beli instrumen didalamnya, dan biaya-biaya lain yang mungkin dibebankan ketika menjalankan aktivitasnya.</p> <p>Sebisa mungkin kita hindari yang menerapkan fee tinggi, hanya terkadang ada MI yang kinerjanya bisa lebih besar dari fee-nya, tetap monitor kinerja produknya, jika perlu lakukan rebalancing.</p> <h3 id="menyediakan-aplikasi-dan-updatenya-rutin">Menyediakan aplikasi dan updatenya rutin</h3> <p>Ada beberapa broker yang memang tidak membuat layanan dalam bentuk aplikasi untuk investor ritel, tapi untuk investor DIY ritel, seperti saya, sangat membutuhkan aplikasi untuk melakukan aktivitas investasi, jual atau beli, atau sekadar melihat profil produk dan kinerjanya.</p> <p>Jika broker memiliki aplikasi, tetapi jarang sekali melakukan <em>update</em> aplikasinya, lebih baik cari broker lain, karena fitur atau pembaruan keamanan sangat penting, ini kaitannya dengan uang kita.</p> <h3 id="produk-investasi-yang-dijual">Produk investasi yang dijual</h3> <p>Ada banyak pihak yang terlibat dalam produk investasi yang dijual, bisa dari sisi broker atau lainnya, di sini saya coba pisahkan berdasarkan produknya, diambil contohnya dari APERD, kita bisa lihat produk reksa dana apa saja yang dijual didalam platformnya, dari manajer investasi manakah mereka menjual produknya.</p> <p>APERD ini biasanya menjual produk reksa dana seperti marketplace, jadi kita bisa memilih produk dari manajer investasi (MI) mana yang mau kita beli produknya.</p> <p>APERD menyajikan banyak produk MI tidak selalu hal yang bagus, karena selain malah jadi <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Decision_fatigue">pusing untuk memilih</a>, dan bisa juga produk investasi tersebut jelek kinerjanya, dan atau memiliki fee yang tinggi, karena ada saja manajer investasi yang kinerja jelek dan menerapkan fee admin yang tinggi.</p> <p>Ada beberapa broker yang berlaku sebagai APERD sekaligus Sekuritas, didalam aplikasinya, investor bisa transaksi saham, reksa dana, ETF, waran, bahkan obligasi.</p> <p>Produk reksa dana dan ETF masing-masing broker bisa berbeda, terkadang ada di broker ini tapi tidak ada di broker lain, ini lebih ke kontrak MI dengan broker, karena biasanya broker mendapat insentif dari setiap produk yang dibeli diplatformnya.</p> <h2 id="bonus">Bonus</h2> <h3 id="aktif-mengupdate-websitenya">Aktif mengupdate websitenya</h3> <p>Hal ini menurut saya penting juga, karena ini menandakan broker tersebut selain aktif juga merawat dirinya sendiri, terkadang ada saja broker websitenya masih seperti tahun 2000an, atau manajer investasi yang jarang sekali memberikan informasi mengenai kinerja produknya sendiri di websitenya sendiri.</p> <p>Untuk informasi website perusahaan-perusahaan bisa dilihat di <a href="https://www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-partisipan/profil-anggota-bursa/">IDX</a> atau <a href="https://reksadana.ojk.go.id/Home/HomePagePublic.aspx">OJK</a>.</p> <h3 id="menulis-artikel-artikel-yang-membantu-investor">Menulis artikel-artikel yang membantu investor</h3> <p>Ini tidak harus selalu ada, hanya saja, jika perusahaan tersebut menulis artikel yang berguna untuk investor bisa diartikan perusahaan tersebut peduli terhadap investor yang menggunakan layanan aplikasinya.</p> <p>Bagaimana kalau aktif di media sosial? ini bisa saja jadi acuan, tapi karena saya jarang di media sosial, dan ada batasan kata yang bisa ditampung di media sosial, jadinya agak gak sreg aja, dalam format blog lebih menarik menurut saya, contoh <a href="https://artikel.bibit.id/">BIBIT</a>, <a href="https://samuel.co.id/research/">Samuel</a>, <a href="https://hots.miraeasset.co.id/">Mirae</a> (lihat menu Stock Information) dan sumber-sumber lainnya.</p> <p>Artikel yang tulus ditulis untuk membantu penggunanya akan sangat membantu pengguna supaya menjadi investor yang lebih baik, dan naik literasi finansialnya.</p> Tue, 09 Nov 2021 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2021/11/memilih-broker https://seputarinvestasi.com/2021/11/memilih-broker Melakukan investasi secara sederhana <p>Investasi memang idealnya tidak harus ribet, jika ada cara yang mudah dan tidak pusing, lebih baik ambil cara tersebut, tentunya dengan riset dan membaca dulu, dan sebisa mungkin kita memahami kemana uang yang kita punya itu diinvestasikan, mengetahui aset apa saja yang kita beli relatif ke yang kita investasikan.</p> <!--more--> <p>Investasi dengan sederhana di sini artinya saya tidak mau ribet, saya tidak mau banyak pikiran atas apa yang saya investasikan, terlepas dari pasar sedang naik, atau turun, hal ini setidaknya tidak menjadi hal yang bikin saya pusing.</p> <p>Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk bisa melakukan investasi secara sederhana, sederhana di sini bukan berarti seadanya, bukan berarti tidak ada “ambisi” untuk memiliki nilai yang lebih terhadap investasi kita dimasa depan.</p> <h3 id="investasi-dengan-cara-pasif">Investasi dengan cara pasif</h3> <p>Di <a href="https://seputarfinansial.com/index-investing-investasi-indeks-pasif-investasi/">seputar finansial</a>, dan juga <a href="/2021/08/bagaimana-memulai-investasi-langkah">dipostingan sebelumnya</a>, saya pernah membahas mengenai bagaimana melakukan investasi dengan cara yang pasif, pasif di sini, kita atau pihak lain yang mengelola dana kita, tidak secara aktif melakukan aktivitas pasar, tapi lebih ke mode kalem, dan biasanya yang melakukan investasi secara pasif adalah dengan investasi terhadap indeks.</p> <p>Ada beberapa indeks yang ada di Indonesia, dan beberapa yang besar antara lain indeks IHSG, IDX30, IDXV30, LQ45, Infobank, KOMPAS100, BUMN, ICBI (indeks obligasi) dan lainnya.</p> <p>Indeks-indeks ini ada yang mengemasnya menjadi suatu produk, ada yang mengemas menjadi reksa dana atau menjadi ETF, dan masing-masing memiliki institusi yang akan mengurus aset yang ada di dalam produk investasi kemasan tersebut, untuk reksa dana misalkan ada reksa dana bond indeks dari Bahana, atau mungkin juga reksa dana saham yang mengacu pada IDX30 dari BNI Asset Management, dan produk-produk lain yang bersifat pasif.</p> <p>Keuntungan pasif, biasanya tidak banyak aktivitas, yang menjadikan tidak banyak biaya yang dikeluarkan untuk jual atau beli aset yang ada didalamnya, belum lagi biaya pajak yang selalu keluar, dan karena tidak banyak aktivitas, maka fee admin tidak begitu besar jika dibandingkan dengan produk sejenis yang dimanage secara aktif.</p> <h3 id="alihkan-keputusan-investasi-ke-pihak-lain">Alihkan keputusan investasi ke pihak lain</h3> <p>Di atas sudah membahas ETF dan reksa dana, 2 jenis produk ini dibuat oleh institusi, biasa disebut dengan sebutan manajer invetasi (masih ada pihak lain yang terlibat dalam proses Kegiatan Investasi Kolekif ini, tapi kita fokuskan hanya MI saja biar simple).</p> <p>Nah, Manajer Investasi (MI) inilah yang akan melakukan hal berat untuk kita, dari mulai menganalisa saham apa, atau obligasi apa yang bisa masuk ke dalam produk investasinya, sampai keputusan untuk membeli atau menjual aset yang dimiliki didalam portofolionya, dan kita tidak perlu pusing dengan aktivitas-aktivitas tersebut di atas.</p> <p>Belum lagi MI harus selalu relevan dengan keadaan pasar, keadaan ekonomi (mikro, makro), hingga ke kebijakan apa yang memungkinkan mengubah pasar, untuk investor ritel seperti kita, hal tersebut akan banyak memakan waktu, dan lebih baik ada pihak lain yang membantu kita untuk hal tersebut, toh, setiap MI akan diminta untuk memiliki imbal hasil yang optimal untuk bisa menarik investor.</p> <h3 id="otomasi">Otomasi</h3> <p>Melakukan otomasi adalah hal yang saya sukuri sekarang bisa dilakukan, kita bisa set produk apa yang akan kita beli, sejumlah berapa, dan dilakukan pada tanggal berapa setiap minggu, bulannya?, dengan melakukan konfigurasi seperti ini, sangat membantu dan secara waktu bisa efisien.</p> <p>Dan dengan otomasi, kita pun menghilangkan faktor pertimbangan, faktor yang menjadikan manusia terkadang sebagai penilai atau pembuat keputusan yang buruk, terkadang kitalah musuh kita sendiri.</p> <p>Otomasi meghilangkan friksi antara kegiatan investasi dan keputusan kita sebagai manusia dan investor, sehingga bisa fokus melakukan investasi.</p> Mon, 18 Oct 2021 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2021/10/investasi-secara-sederhana https://seputarinvestasi.com/2021/10/investasi-secara-sederhana Bagaimana Memulai Investasi? <p>Mungkin masih banyak yang berpikir bahwa untuk melakukan investasi itu rumit, atau untuk yang punya duit banyak yang bisa investasi, dan banyak miskonsepsi lain mengenai investasi, di sini akan dicoba dibahas dasar-dasarnya agar lebih mudah dimengerti dan yang penting eksekusinya.</p> <p>Investasi sendiri memiliki banyak cakupan, bisa investasi di usaha makanan, minuman atau sektor lainnya, dan yang akan difokuskan di sini investasi di produk efek yang dijual di bursa, atau perbankan, baik saham, reksa dana, obligasi, deposito.</p> <!--more--> <p>Dalam aktivitas investasi yang kita inginkan adalah imbal hasil, tentunya lebih besar lebih baik, bisa dalam bentuk capital gain atau dividen yang didapat perperiode yang ditentukan.</p> <h3 id="membuka-akun-broker">Membuka akun broker</h3> <p>Untuk bisa berpartisipasi dan juga bisa melakukan investasi di bursa efek, kita memerlukan bantuan perantara, biasa disebut broker, yang merupakan perantara antara investor dan pasar efek.</p> <p>Pembukaan akun di broker ini akan membuka pintu baru bagi investor, sesudah investor membuka akun, maka investor akan memiliki SID (Single Investor Identity), SID ini akan dibawa kemana-mana, misalkan membuka akun di broker lain, selama nomor KTP kita sama, maka investor akan memiliki SID yang sama, begitu juga jika hendak membuka akun investasi di bank, maka akan tetap menggunakan SID yang sama yang sudah didaftarkan.</p> <p>Baca: <a href="https://seputarfinansial.com/7-aplikasi-untuk-investasi-saham-etf-reksadana-reksa-dana-obligasi/">7 Aplikasi yang bisa digunakan untuk investasi saham, etf, reksa dana, obligasi atau produk investasi efek lainnya</a></p> <p>Saya sudah <a href="https://seputarfinansial.com/7-aplikasi-untuk-investasi-saham-etf-reksadana-reksa-dana-obligasi/">menuliskan beberapa broker yang kita bisa pakai untuk melakukan investasi</a>, dan karena semua menggunakan aplikasi, jadi pembukaan akun broker gampang sekali.</p> <h3 id="produk-investasi">Produk investasi</h3> <p>Setelah membuka akun broker, sekarang kita bisa pilih produk investasi yang mau kita investasikan, untuk pemula atau yang tidak menginginkan banyak risiko dulu ketika investasi, bisa memulai dengan reksa dana, lebih tepatnya reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap, karena produk ini minim risiko, dan bisa jadi langkah awal untuk memulai.</p> <p>Jika investor sudah sedikit tahu mengenai produk-produk, belajar juga mengenai selera risiko yang dimiliki oleh investor, bisa mencoba ke produk-produk yang lain.</p> <p>Baca: <a href="https://seputarfinansial.com/menganalisa-produk-reksadana-reksa-dana/">Cara menganalisa produk reksa dana</a></p> <p>Dan juga yang lebih penting, pahami investasi yang hendak kita investasikan, misalkan saham, pastikan mengetahui mekanisme pasarnya, juga mengetahui saham perusahaan mana yang kita beli sahamnya, dan untuk tujuan apa.</p> <h3 id="jangka-waktu-target">Jangka waktu, target</h3> <p>Ada yang menyebut ini seharusnya <a href="https://seputarfinansial.com/apa-saja-tujuan-finansial-dan-membuatnya/">menjadi urutan pertama</a>, bisa benar, tapi kebanyakan orang malah jadi analysis paralysis, sibuk menghitung jangka waktu, target, yang malah jadinya tidak melakukan eksekusi investasinya, dengan memulai membuka akun broker, sudah ada langkah yang pasti dilakukan sebelum menentukan prioritas.</p> <p>Baca: <a href="https://seputarfinansial.com/apa-saja-tujuan-finansial-dan-membuatnya/">Tujuan Finansial</a></p> <h3 id="memanage-secara-aktif-atau-pasif">Memanage secara aktif atau pasif</h3> <p>Dalam memanage investasi dan portofolionya, bisa kita mengatur investasi tersebut secara aktif atau pasif, dan definisi aktif pasif tergantung dari sisi mana yang dilihat ya, bisa jadi postingan terpisah.</p> <p>Tapi secara konsep sederhana, misalkan kita hendak investasi dalam bentuk saham dan obligasi, apakah kita akan secara aktif memanage, jual atau beli saham yang kita investasikan tersebut? dan juga obligasi, apakah kita hendak jual atau beli obligasi yang kita punya? jika iya, maka bisa dibilang ini memanage secara aktif.</p> <p>Tetapi kalau kita mempercayakan uang kita kepada manajer investasi, bisa juga dibilang pasif, jadi kita membeli produk seperti reksa dana, yang mana dana kita akan diinvestasikan oleh manajer investasi dan mereka yang akan mengatur semuanya, yang kita lakukan tinggal “topup” portofolio dari produk reksa dana yang kita sudah pilih.</p> <h3 id="budget">Budget</h3> <p>Ini penting, karena ini adalah uang yang akan kita masukkan ke dalam investasi, dana ini kita belikan produk investasi, Untuk investasi tidak perlu uang yang besar-besar, sekarang dengan yang 10 ribu sudah bisa membeli produk reksa dana, atau saham di broker-broker pilihan.</p> <p>Melakukan otomasi dalam melakukan investasi juga membantu agar kita bisa lebih disiplin dalam melakukan investasi.</p> <p>Baca: <a href="https://seputarfinansial.com/melakukan-budgeting-sederhana-jangan-berlebihan/">Dalam melakukan budgeting, buatlah sesederhana mungkin</a></p> <p>Usahakan selalu <a href="https://seputarfinansial.com/melakukan-budgeting-sederhana-jangan-berlebihan/">mengalokasikan</a> dana untuk investasi ini setiap bulannya, seperti layaknya budget untuk belanja bulanan.</p> <h2 id="tujuan">Tujuan</h2> <p>Investasi adalah salah satu cara untuk bisa memiliki kekayaan dalam jangka panjang, tidak ada jalan pintas untuk menjadi kaya, jika ada yang menjual janji seperti ini, bisa dipastikan itu adalah tipu-tipu.</p> <p>Dana, pengetahuan, waktu dan kesabaran menjadi modal yang utama dalam melakukan investasi.</p> Tue, 31 Aug 2021 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2021/08/bagaimana-memulai-investasi-langkah https://seputarinvestasi.com/2021/08/bagaimana-memulai-investasi-langkah Bagaimana cara membuat prioritas dalam investasi? <p>Dalam berinvestasi kita pastinya memiliki strategi, rencana, dan tujuan yang hendak dicapai, berapa besar kapital yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu, dan diperlukan rencana strategi seperti apa yang memungkin kita mencapainya.</p> <p>Dalam penyusunan prioritas ini bisa berbeda setiap orang, karena setiap orang bisa jadi memulai perjalanan ini di permulaan yang berbeda-beda, untuk yang lebih muda, misalkan awal 20, memiliki keuntungan permulaan waktu untuk mengumpulkan dana investasi dan juga waktu untuk membuat investasinya berkembang.</p> <!--more--> <p>Sebagaimanapun canggihnya rencana, yang terbaik adalah mengeksekusi rencana tersebut, dan ini akan bermula dari dana yang kita dapatkan, di sini sama ambil yang umum, yaitu gaji bulanan, dari sini kita mengalokasikan kemana dana ini akan kita investasikan, berapa besar porsinya dan lainnya.</p> <p>Sekarang kita analisa diri sendiri dan mulai membuat prioritas.</p> <h2 id="jangka-waktu">Jangka waktu</h2> <p>Kita mulai dengan jangka waktu, biasanya kita bagi kepada jangka pendek dan jangka panjang, di sini mulai melakukan pemilihan, sesuai dengan umur, apa yang masuk ke dalan kategori pendek dan panjang</p> <h3 id="jangka-panjang">Jangka panjang</h3> <p>Ini pendapat saja, saya memulai melakukan prioritas dengan melihat jangka panjang terlebih dahulu, yang setidaknya lebih dari 10 tahun dari sekarang, misalkan dana pensiun, ingin seberapa nyaman kita di hari pensiun nanti, pastinya semua orang tidak mau mengkhawatirkan soal uang di hari tua nanti, setidaknya untuk hal yang dasar kita bisa dan mampu.</p> <p>Dengan melihat tujuan akhir secara detil, misalkan ketika sudah pensiun dan tidak bekerja seperti sekarang dan ingin tetap memilki gaya hidup yang sama dengan yang masa sekarang, berapa kira-kira yang dibutuhkan dalam sebulan.</p> <p>Misalkan kita ingin sebulan itu dengan melihat masa sekarang menghabiskan 10 juta, dikalikan dengan inflasi sampai di masa kita pensiun, ambil contoh gampang, misalkan 10 juta sekarang, nanti dengan inflasi setara dengan 15 juta nanti (iya ini ngasal), maka butuh investasi apa sajakah yang sekiranya bisa membuat hidup kita nyaman nanti.</p> <h3 id="jangka-pendek">Jangka pendek</h3> <p>Setidaknya ini tidak lebih dari 10 atau 5 tahun, (tetap lihat ada di umur/posisi mana saat ini ya), apakah ada yang berkaitan dengan keuangan yang harus kita siapkan? sebagai contoh, membayar biaya sekolah anak yang sebentar lagi mau masuk SMP, kira-kira membutuhkan uang berapa, dan apakah bisa dengan tabungan, atau mungkin dengan investasi yang sedikit lebih besar imbal hasilnya dari tabungan/deposito, misalkan reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.</p> <p><img src="/images/posts/insung-yoon-w2JtIQQXoRU-unsplash.jpg" alt="" /></p> <h2 id="memprioritaskan-yang-penting">Memprioritaskan yang penting</h2> <p>Meski terkadang saya juga gagal di sini, terkadang hal yang kita pikir butuh pada saat ini, ternyata hanya perangkap saja dengan pembenaran-pembenaran.</p> <p>Coba kita telaah hal ini, kalo kita bandingkan antara jalan-jalan dan tabungan sekolah anak, kira-kira lebih penting mana? tentunya jawaban saya sekolah anak, tetapi terkadang ada saja orang yang melihat ini sesuatu yang jauh dan impactnya buat dia itu kecil pada saat ini, banyak yang lebih mending jalan-jalan, berlibur, karena sekolah anak akan muncul nanti 2-3 tahun lagi, masih ada waktu untuk itu, begitu kata perasaan sebagai bentuk pembenaran.</p> <p>Yang bisa jadi ujungnya malah kerepotan dalam menutupi biaya sekolah anak pada saat waktunya datang nanti, karena terus saja perasaan kita mengulang hal yang sama, tanpa mengikut sertakan logika kita yang dibikin tidur dulu.</p> <h2 id="membuka-akun-investasi">Membuka akun investasi</h2> <p>Setelah melihat jangka pendek dan jangka panjang, dan juga menentukan prioritas hidup, tiba ke langkah selanjutnya, mengeksekusi rencana-rencana yang sudah kita susun, apa yang mau kita capai dalam waktu-waktu tertentu?</p> <p>Untuk eksekusi rencana investasi, dibutuhkan akun investasi, broker, mereka sebagai elemen yang menghubungkan antara investor dan pasar investasi.</p> <p>Produk yang ditawarkan bisa bermacam-macam, untuk jangka pendek, jangka pajang, hal ini bisa dibahas lebih nanti-nanti.</p> <p>Di Seputar Finansial saya pernah <a href="https://seputarfinansial.com/bagaimana-cara-memilih-broker/">menulis mengenai akun broker, sekuritas</a> dan karena sekarang sudah zamannya fintech, <a href="https://seputarfinansial.com/7-aplikasi-untuk-investasi-saham-etf-reksadana-reksa-dana-obligasi.md/">banyak aplikasi yang bisa mendukung kita</a>, yang bisa dipilih sesuai dengan tujuan kita.</p> <p>Instrumen seperti <a href="http://seputarreksadana.com/">reksa dana</a>, <a href="http://investasietf.com/">ETF</a>, <a href="http://seputarinvestasisaham.com/">saham</a>, obligasi dan lainnya bisa kita lakukan seiring dengan perjalanan investasi kita dan dana yang ada tentunya.</p> Sat, 31 Jul 2021 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2021/07/bagaimana-cara-membuat-prioritas-dalam-investasi https://seputarinvestasi.com/2021/07/bagaimana-cara-membuat-prioritas-dalam-investasi Kenapa harus investasi? <p>Hmmm… ini pertanyaan yang juga pernah saya tanyakan juga dulu sekali, kenapa harus investasi? kenapa saya gak bisa menikmati uang yang saya dapatkan dengan susah payah kerja? dengan berinvestasi berarti saya harus merelakan uang saya “hilang”, apalagi belum tau investasi kita akan naik atau malah rugi! udah nanti-nanti aja kalo udah mapan, nanti aja kalo udah punya duit lebih, baru investasi!</p> <!--more--> <p>Dan banyak lagi argumen-argumen, terutama untuk yang 20 tahunan awal, tahun dimana baru kerja, baru punya uang sendiri, rasanya pengennya nikmatin uang itu, beli-beli barang, jalan-jalan, dan lainnya.</p> <h3 id="masa-depan">Masa depan</h3> <p>Masa lalu mudah untuk kita untuk dilihat ke belakang, tapi untuk masa depan itu gelap, tidak ada yang tau ke depan akan bagaimana, dan dari premis itulah saya akan coba ambil kenapa penting melakukan investasi.</p> <p>Karena masa depan tidak ada yang menjamin, dan tidak ada jaminan nanti dimasa tua kita akan hidup berkecukupan atau tidak, apakah nanti akan cukup juga untuk menyekolahkan anak-anak sampe lulus kuliah? belum lagi inflasi yang pastinya akan terus ada, baik inflasi kebutuhan pokok atau inflasi harga sekolah atau pun belanja-belanja lainnya.</p> <p>oh saya akan nabung untuk kebutuhan itu!</p> <p>Nabung itu bagus, tapi…. banyak sekali tapinya, imbal hasil yang didapat dari menabung sangatlah kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan kita nanti, saat ini tabungan memiliki bunga antara 2-4% dan inflasi akan terus mengejar, dan mungkin bisa lebih dulu daripada kecepatan kita dalam menabung.</p> <h3 id="pentingnya-investasi-dan-hanya-menabung-tidak-cukup">Pentingnya Investasi dan hanya menabung tidak cukup</h3> <p>Inflasi yang pertahunnya rata-rata 3-4%, pastinya akan memakan imbal hasil yang didapat dari tabungan kita, itu pun kalo imbal hasil yang didapat bisa sampai 3-4%, dan itu imbal hasil sebelum pajak, jadi bisa berkurang lebih banyak lagi, secara matematika, hanya dengan menabung tidaklah cukup untuk mengalahkan inflasi.</p> <p>Dan karena inflasi ada di semua sektor, termasuk pendidikan, semisal kita menabung untuk uang kuliah anak 100 juta dengan melihat harga yang sekarang, maka (tergantung waktunya), jika kita lihat lagi 10 tahun nanti, hampir bisa dipastikan tidak akan terus 100 juta.</p> <p>Dengan investasi diharapkan kita bisa selalu keep up dengan inflasi selalu pasti ada (meski ada deflasi, tapi tetap inflasi akan selalu ada).</p> <h3 id="terus-gimana">Terus gimana?</h3> <p>Tentunya dengan memulai investasi sedini mungkin, jika belum melakukannya sekarang, lakukan sekarang, ada banyak jenis dan produk investasi yang bisa dipilih, tapi di sini, hanya akan ngebahas yang gampang-gampang aja, baik dari sisi akses maupun dari sisi kontribusi investasi yang bisa kita mulai dan terus pupuk, seperti <a href="https://seputarinvestasi.com/2020/11/apa-saja-yang-diinvestasikan">postingan saya sebelumnya</a>.</p> <p>Artikel selanjutnya kita akan coba bahas bagaimana memulai melakukan investasi dengan produk dan instrumen bisa kita investasikan.</p> Fri, 09 Jul 2021 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2021/07/kenapa-harus-investasi https://seputarinvestasi.com/2021/07/kenapa-harus-investasi Investasi apa saja yang akan dibahas di blog ini? <p>Dunia <a href="https://seputarfinansial.com/investasi/">investasi</a> sangat luas, sesuatu yang bisa menghasilkan nilai bisa disebut investasi, membeli buku, membacanya, dan pengetahuan yang didapat dari buku tersebut merupakan nilai yang didapat setelah kita berinvestasi membeli buku tersebut, hal lain tentunya investasi yang bertujuan mendapatkan uang sebagai imbal hasil, karena setiap investasi memiliki tingkat risiko dan juga usaha untuk melakukan investasi dan mendapatkan imbal hasil.</p> <!--more--> <p>Untuk beberapa orang membuka usaha secara fisik menyenangkan, seperti membuka warung kopi, warung indomie, restoran, dan lainnya, ada kenikmatan sendiri dalam menjalankan usaha tersebut (teman saya ada yang menjalankan bisnis sablon, dan sejauh ini dia happy dan bisnisnya jalan), dan ada beberapa orang juga yang tidak begitu paham menjalankan usaha (investasi) secara fisik, <em>hmmm… contohnya saya hehe..</em>, karena keterbatasan waktu (bakat dan dana juga), jadinya memilih untuk berinvestasi di hal lain, kebanyakan berbasis efek.</p> <p>Investasi berbasis efek ini menurut pendapat saya, lebih cocok buat saya sendiri saat ini, mungkin nanti tidak tertutup buka usaha fisik (mudah-mudahan).</p> <p>Investasi yang saya maksud di sini antara lain,</p> <ul> <li><a href="https://seputarfinansial.com/memulai-investasi-saham/">Saham</a></li> <li><a href="https://seputarfinansial.com/apa-itu-obligasi/">Obligasi</a></li> <li><a href="https://seputarfinansial.com/perbandingan-tabungan-bunga-tinggi-deposito-reksadana-dan-obligasi-negara/">Reksa dana</a></li> <li><a href="https://investasietf.com">ETF</a></li> </ul> <p>Hal di atas, dengan kemajuan teknologi, sekarang lebih mudah diakses oleh kalangan umum, dunia investasi efek tidak lagi hanya untuk kalangan terbatas yang memiliki uang banyak dan hubungan dengan broker, masyarakat umum bisa membeli produk dari instrumen yang ada, investor ritel gampang mengaksesnya, memilih, dan membeli, kemudian melihat bagaimana dana yang mereka investasikan berkembang.</p> <p>Yang investor ritel perlu siapkan untuk membuka akun investasi “hanya” ektp saja (dan tentunya dana jika mulai terjun), dan jika diperluka oleh broker, ada beberapa dokumen lainnya.</p> <p><strong>Baca:</strong> <a href="https://seputarfinansial.com/mengenal-apa-itu-sid-sre-rdn-akses/">Mengenal apa itu SID, RDN, SRE, AKSes</a></p> <p>Investasi diperlukan untuk melawan salah satu musuh, yakni inflasi, karena ini akan terus ada setiap waktu, gaji yang kita dapatkan dari pekerjaan tidak akan selalu naik, taou inflasi adalah hal yang pasti, tentunya sering mendengar contoh sederhana mengenai harga pisang molen tahun 2000 vs molen tahun ini, nah, sanggupkah pendapatan kita mengikuti itu semua?</p> <p>Investasi juga diperlukan untuk kehidupan nanti setelah masa produktif kita berakhir, misalkan pensiun, income tidak akan selalu ada, dan tidak mungkin juga kita mengandalkan keluarga untuk mensupport kehidupan finansial kita, di sini investasi berperan, kita bisa menikmati hasil investasi itu nanti.</p> Tue, 17 Nov 2020 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2020/11/apa-saja-yang-diinvestasikan https://seputarinvestasi.com/2020/11/apa-saja-yang-diinvestasikan Hi dari Seputar Investasi <p>Website lagi? yup, <em>another website</em>, di sini entah akan lebih fokus terhadap jenis-jenis investasi atau instrumen-instrumennya, atau mungkin bagaimana cara kita mengenal lebih dekat terhadap investasi tersebut, dengan tidak mesti harus memiliki dana di sana, atau <em>nyemplung</em> secara langsung.</p> <p>Format yang mungkin akan saya pakai seperti biasa, lebih santai, dan mungkin juga tidak begitu kaku dalam penuturan bahasa, tapi tentunya tetap <em>ngikutin</em> kaidah penulisan yang benar, ini lebih ke kebiasaan <em>sih</em>, dan dengan menuliskan sesuai kaidah, saya sendiri bisa terus belajar.</p> <p>Fokus dari website ini adalah lebih banyak menuliskan tentang investasi pada umumnya, bisa dari saham, reksa dana, emas, atau instrumen lain yang bisa kita sebut sebagai investasi agresif, dan “investasi” defensif seperti asuransi juga mungkin akan dibahas di sini.</p> <p>Untuk website masih menggunakan <a href="https://jekyllrb.com/">Jekyll</a> sebagai static site generator engine untuk menghasilkan website ini, dan munggunakan theme yang sama dengan yang ada di <a href="https://notes.dedenf.com">notes.dedenf.com</a>.</p> Tue, 10 Nov 2020 00:00:00 +0000 https://seputarinvestasi.com/2020/11/hai-dari-seputarinvestasi https://seputarinvestasi.com/2020/11/hai-dari-seputarinvestasi About <p>You love Minimalism, and you also love writing, Type is designed for you. Type focus on showing your content in a clean and simple way, focus on images, typography, and white space.</p> <p>This is the base Jekyll theme. You can find out more info about customizing your Jekyll theme, as well as basic Jekyll usage documentation at <a href="http://jekyllrb.com/">jekyllrb.com</a></p> <p>Lorem ipsum dolor sit amet, vix ut case porro facilisis, alia possit neglegentur vis te. Has cu eirmod abhorreant, vel civibus efficiantur cu. Eu summo elitr vix, iusto putant maluisset per ut, ne etiam vivendum adipisci vel. Vis omnis tempor accusam ei, justo perpetua liberavisse cu qui. Saperet aliquando adipiscing ius ne, ne facer euripidis est. Pro mundi nostrum suavitate et.</p> https://seputarinvestasi.com/about.html Tentang Seputar Investasi <p>Tujuan Seputar Investasi ini seperti web sebelumnya, hendak mencatat perjalanan investasi yang dilakukan.</p> <p>Dan blog ini akan lebih fokus ke dalam aktivitas investasinya, tidak akan terlalu fokus kepada produk atau instrumen secara detail (meski tidak menutup kemungkinan untuk itu).</p> <p>Lebih ke, kenapa kita membutuhkan investasi, kenapa kita melakukan investasi, apa yang membuat kita memutuskan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut, semoga dengan makin banyaknya belajar, makin mengerti juga dunia investasi.</p> https://seputarinvestasi.com/about Colophon <p><img src="/images/posts/pat-krupa-CJGBPvTKykU-unsplash.jpg" alt="" /></p> <p>Source code hosted at <a href="https://pages.github.com/">Github page</a>, see <a href="https://github.com/dedenf/dedenf.github.io/">my repo here</a>, feel free to fork, enhance, etc, and Github will take care the rest. I use <a href="https://jekyllrb.com/">Ruby Jekyll</a> blogging engine.</p> <p>Written using <a href="https://code.visualstudio.com/">Visual Code Studio</a>, Website hosted at <a href="https://www.netflix.com/">Netlify</a>.</p> <h3 id="ack">Ack</h3> <p>CSS Styling and design using <a href="https://github.com/johno/pixyll">Pixyll</a> with couple custom style.</p> https://seputarinvestasi.com/colophon Say Hello <div class="py2"> <form id="my-form" class="form-stacked"> <label for="email">Email</label><br /> <input id="email" type="email" name="email" class="field-light" placeholder="email@example.com" required /> <div data-sk-error="email"></div> <textarea type="text" name="text" class="field-light" rows="5" placeholder="What would you like to say?" style="resize: vertical" required></textarea> <input type="hidden" name="_next" value="/thanks/" /> <input type="hidden" name="_subject" value="New submission!" /> <input type="text" name="_gotcha" style="display:none" /> <button type="submit" class="button button-blue button-big mobile-block">Say Hello</button> </form> <script> window.sk=window.sk||function(){(sk.q=sk.q||[]).push(arguments)}; sk('form', 'init', { id: '5f1695ecdafa', element: '#my-form' }); </script> <script defer src="https://js.statickit.com/statickit.js"></script> </div> https://seputarinvestasi.com/contact/ Reading <hr class="half-width"> {% for post in site.posts %} {% if post.type == "link" %} <article class=''> {% if post.link %} <time class='grayish'>{{ post.date | date: '%B %-d, %Y' }} &mdash; <a href='{{ post.url }}'>link to the post</a></time> <h2 class='c-post__title'><a href='{{ post.link }}'>{{ post.title }} &rarr;</a></h2> {% else %} <div class='mb2'> <h1 class='m0'><a href='{{ site.baseurl }}{{ post.url }}'>{{ post.title }}</a></h1> <time class='grayish'>{{ post.date | date: '%B %-d, %Y' }} &mdash; {% include read-time.html %}</time> </div> {% endif %} {% if post.summary %} {% if post.image.teaser %} <a href="{{ site.github.url }}{{ post.url }}"><img src="{{ site.github.url }}/images/{{ post.image.teaser }}"></a> {% endif %} {{ post.summary | markdownify }} <a href='{{ site.baseurl }}{{ post.url }}/'>Continue reading &rarr;</a> {% else %} {% if post.layout != post %} {% assign words = post.content | strip_html | number_of_words %} {% if post.page_type != "long" %} {% if words > 100 %} {{ post.excerpt }} <a href="{{ site.github.url }}{{ post.url }}">Read more &rarr;</a><br><br> {% else %} {{ post.excerpt }} {% endif %} {% else %} {{ post.excerpt }} {% endif %} {% endif %} {% endif %} {% if post %} {% assign tags = post.tags %} {% else %} {% assign tags = page.tags %} {% endif %} <div> Tag{% if post.tags.size > 1 %}s{% endif %}: {% for tag in tags %} <a href="/tags#{{tag|slugize}}">{{tag}}</a>{% unless forloop.last %},{% endunless %} {% endfor %} </div> </article> <hr class='half-width'/> {% endif %} {% endfor %} https://seputarinvestasi.com/my-reading Style Guide At [Aspire Themes](http://aspirethemes.com/) I use a lot of tools to help me create WordPress, Ghost and Jekyll themes. Tools will range from development, design, services, hosting and automation. Graphic design is the paradise of individuality, eccentricity, heresy, abnormality, hobbies, and humors. - George Santayana. --- # Simple default styles for headings ## Simple default styles for headings ### Simple default styles for headings #### Simple default styles for headings ##### Simple default styles for headings ###### Simple default styles for headings --- * Ut at interdum nunc. Maecenas commodo turpis quis elementum gravida. * Nunc ac sapien tellus. Quisque risus enim, tempus eget porttitor. * Donec nibh massa, rutrum a sollicitudin eu, lacinia in lorem. --- 1. Ut at interdum nunc. Maecenas commodo turpis quis elementum gravida. 2. Nunc ac sapien tellus. Quisque risus enim, tempus eget porttitor in. 3. Donec nibh massa, rutrum a sollicitudin eu. --- > Graphic design is the paradise of individuality, eccentricity, heresy, abnormality, hobbies, and humors. - George Santayana --- {% highlight js %} 'use strict'; var markdown = require('markdown').markdown; function Editor(input, preview) { this.update = function() { preview.innerHTML = markdown.toHTML(input.value); }; input.editor = this; this.update(); } {% endhighlight %} You can add inline code just like this, E.g. `.code { color: #fff; }` {% highlight css %} pre { background-color: #f4f4f4; max-width: 100%; overflow: auto; } {% endhighlight %} --- Cras sed sodales enim. Duis nec erat magna. Sed scelerisque pretium mi et [unsplash](https://unsplash.com/) ullamcorper mauris aliquam ornare fringilla. In luctus commodo quam eget posuere. --- <iframe src="https://player.vimeo.com/video/97202679" frameborder="0" webkitallowfullscreen mozallowfullscreen allowfullscreen></iframe> --- <iframe src="https://embed.ted.com/talks/ted_halstead_a_climate_solution_where_all_sides_can_win" width="640" height="360" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe> --- <iframe width="100%" height="166" scrolling="no" frameborder="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/29738591&amp;color=ff5500&amp;auto_play=false&amp;hide_related=false&amp;show_comments=true&amp;show_user=true&amp;show_reposts=false"></iframe> --- <p data-height="265" data-theme-id="light" data-slug-hash="YWvpRo" data-default-tab="css,result" data-user="kharrop" data-embed-version="2" data-pen-title="Referral Form" class="codepen">See the Pen <a href="http://codepen.io/kharrop/pen/YWvpRo/">Referral Form</a> by Kelly Harrop (<a href="http://codepen.io/kharrop">@kharrop</a>) on <a href="http://codepen.io">CodePen</a>.</p> <script async src="https://production-assets.codepen.io/assets/embed/ei.js"></script> --- ![about](/images/pages/about.jpeg) --- <input type="text" placeholder="I'm an input field!"> --- <button class='c-btn c-btn--small'>Button</button> <button class='c-btn'>Button</button> <button class='c-btn c-btn--full'>Button</button> {% highlight html %} <button class='c-btn c-btn--small'>Button</button> <button class='c-btn'>Button</button> <button class='c-btn c-btn--full'>Button</button> {% endhighlight %} https://seputarinvestasi.com/style-guide.html Thanks For Your Message {{ site.text.thanks }} https://seputarinvestasi.com/thanks/